Google secara resmi memperkenalkan model kecerdasan buatan (AI) terbarunya, Gemini, dalam upaya untuk menyaingi kemampuan ChatGPT milik OpenAI.
Pengumuman ini disampaikan oleh CEO Google Sundar Pichai pada hari Rabu (6/12), sekaligus menjadi lompatan signifikan dalam upaya Google untuk mendorong batas-batas teknologi kecerdasan buatan.
Gemini, dijuluki sebagai kecerdasan buatan terkuat Google hingga saat ini, akan debut di Bard dan smartphone Pixel 8 Pro.
Integrasi Gemini tidak hanya terbatas pada perangkat mobile, namun ada rencana untuk menggabungkannya ke dalam berbagai layanan Google seperti Chrome, Search, Ads, dan lainnya.
Pichai menekankan besarnya kemajuan ini, ia menyatakan, “Era baru model ini merupakan salah satu usaha sains dan rekayasa terbesar yang pernah kami lakukan sebagai perusahaan.”
Gemini hadir dalam tiga tingkatan: Gemini Ultra, diposisikan sebagai pesaing GPT-4 milik OpenAI; Gemini Pro, model menengah yang dirancang untuk melampaui GPT-3.5, sedangkan untuk versi dasar dari ChatGPT, Google menghadirkan Gemini Nano, model efisien yang dirancang untuk berjalan di perangkat mobile.
Saat diumumkan, Bard, chatbot milik Google, ditenagai oleh versi yang disempurnakan dari Gemini Pro.
Sissie Hsiao, Wakil Presiden Google Assistant dan Bard, menjelaskan bahwa Bard kini memiliki kemampuan penalaran, perencanaan, pemahaman, dan kemampuan lain yang lebih canggih.
Google berencana untuk memperkenalkan versi berbayar dari chatbot tersebut, yang dinamakan Bard Advanced, yang berjalan pada Gemini Ultra pada awal 2024. Namun, rincian khusus mengenai harga belum diungkapkan.
Untuk menunjukkan kehebatan Gemini, Google membagikan sejumlah benchmark yang menunjukkan bahwa Bard lebih unggul dibandingkan versi gratis dari ChatGPT dalam berbagai pengukuran.
Perusahaan juga memamerkan beberapa aplikasi dari kemampuan Bard, termasuk kolaborasi dengan YouTuber Mark Rober dalam membuat pesawat kertas yang sangat akurat.
Berikut video dari Mark Rober dan Bard:
Gemini tidak terbatas pada smartphone, karena akan diintegrasikan ke dalam ponsel Android Pixel 8 Pro. Pada awalnya, Gemini Nano menggerakkan fitur Summarize pada aplikasi Recorder Android di Pixel 8 Pro. Kecerdasan buatan ini juga akan mendukung fitur Smart Reply pada Android Pixel 8 Pro, khususnya dengan menggunakan keyboard Google di WhatsApp. Google berjanji untuk lebih memperluas integrasi Gemini ke dalam aplikasi pesan dan bagian lain dari sistem operasi pada tahun mendatang.
Menurut Eli Collins, Wakil Presiden Produk di Google DeepMind, Gemini melampaui GPT-4, dengan klaim skor lebih dari 90% pada benchmark industri standar MMLU (Massive Multitask Language Understanding). Benchmark ini mencakup 57 subjek, termasuk matematika, fisika, sejarah, hukum, kedokteran, dan etika.
Meskipun Google menekankan keunggulan Gemini, laporan terbaru menyebutkan bahwa peluncuran Gemini mengalami keterlambatan karena kendala dalam menangani pertanyaan non-Inggris.
Google menunda demonstrasi langsung Gemini, yang semula dijadwalkan untuk minggu ini, tanpa tanggal ulang yang ditentukan. Meskipun ada pertanyaan tentang kemampuan multibahasa, Google tetap samar, menyatakan bahwa Gemini Ultra akan tersedia “awal tahun depan.”
Collins menekankan kemampuan Gemini dalam “multimodal performance” menyoroti kemampuannya untuk memahami berbagai jenis informasi seperti teks, gambar, video, dan audio.
Demonstrasi video menunjukkan Bard yang ditenagai oleh Gemini membantu seorang siswa dalam mengerjakan tugas fisika, berpindah mulus dari foto pertanyaan tertulis ke saran tertulis dengan persamaan dan jawaban langkah demi langkah.
Sementara perlombaan menuju supremasi kecerdasan buatan semakin intensif, Gemini muncul sebagai kontestan unggulan Google, siap untuk menantang dominasi model-model yang ada, termasuk ChatGPT, dengan janji kemampuan dan kinerja yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Mari kita tunggu perkembangan selanjutnya, pastikan Anda mengunjungi DailyAppInsider.com untuk mendapatkan update terbarunya.