Friendster, salah satu media sosial paling populer di era 2000-an, dikabarkan akan kembali hadir setelah ditutup pada tahun 2015. Namun, apakah kabar ini benar atau hanya sebuah prank?
Friendster adalah platform media sosial yang didirikan pada tahun 2002 oleh Jonathan Abrams. Friendster sempat menjadi fenomena di kalangan anak-anak kelahiran 90-an, yang menggunakan media sosial ini untuk berbagi foto, video, musik, blog, dan berinteraksi dengan teman-teman mereka.
Friendster juga menjadi salah satu media sosial pertama yang mengadopsi konsep friend-of-friend, yang memungkinkan pengguna untuk melihat profil orang-orang yang memiliki teman bersama dengan mereka. Friendster juga memiliki fitur-fitur menarik seperti testimoni, shoutout, dan bulletin board.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan persaingan dengan media sosial lainnya seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, Friendster mulai kehilangan penggunanya.
Pada tahun 2009, Friendster diakuisisi oleh MOL Global, sebuah perusahaan e-commerce asal Malaysia, yang kemudian mengubah Friendster menjadi platform gaming sosial.
Pada tahun 2015, Friendster resmi ditutup dan semua data penggunanya dihapus. Friendster mengucapkan selamat tinggal kepada penggunanya dengan pesan: “Terima kasih telah menjadi bagian dari sejarah media sosial. Kami berharap anda akan menikmati Friendster versi baru sebagai platform gaming sosial terkemuka di Asia.”
Baru-baru ini, situs friendster.com muncul kembali di internet dengan mengklaim bahwa Friendster akan segera hadir kembali. Situs web tersebut menampilkan logo Friendster yang klasik dan sebuah pesan: “A NEW ERA OF PERSONALIZED NETWORKING. Bringing it Back to the People.”
Situs web tersebut juga menawarkan early access bagi pengguna yang mendaftarkan alamat e-mail mereka. Situs web tersebut mengatakan bahwa mereka akan mengirimkan e-mail konfirmasi dan informasi lebih lanjut kepada pengguna yang terdaftar.
Kabar ini tentu saja menarik perhatian banyak netizen, terutama mereka yang pernah menggunakan Friendster di masa lalu.
Beberapa netizen merasa antusias dan penasaran dengan kabar ini, dan berharap bahwa Friendster akan kembali hadir dengan fitur-fitur yang lebih canggih dan menarik.
Beberapa netizen lainnya merasa skeptis dan tidak percaya dengan kabar ini, dan menganggap bahwa situs web tersebut hanyalah sebuah scam atau malware yang ingin mencuri data pengguna.
Beberapa netizen lainnya lagi merasa tidak tertarik dengan Friendster, dan lebih memilih media sosial yang sudah ada saat ini.
Bagaimana dengan anda? Apakah anda termasuk pengguna Friendster di masa lalu?
Apakah anda tertarik untuk kembali menggunakan Friendster jika media sosial ini benar-benar hadir kembali? Atau apakah anda lebih suka media sosial lainnya? Silakan berikan komentar dan pendapat anda di bawah ini.