fbpx

7 Aplikasi Ojol di RI yang Diam-Diam Menghilang dari Peredaran

DailyAppInsider.com, 2 Desember 2023 – Pasar ojek online di Indonesia pernah menjadi arena pertempuran sengit antara pemain lokal dan internasional. Selain dominasi Gojek dan Grab, beberapa aplikasi lokal lainnya juga pernah mencoba peruntungannya.

Namun, sayangnya, tak sedikit yang harus menutup layanannya secara diam-diam. Berikut adalah daftar tujuh aplikasi ojek online yang seolah menghilang tanpa jejak di Indonesia:

  1. Call Jack
    Calljack, sebuah aplikasi ride-hailing asal Yogyakarta, pernah hadir dengan layanan yang mirip dengan Gojek dan Grab, meluncurkan dua opsi layanan, Calljack dan O’Jack. Namun, sayangnya, mereka seakan hilang bak ditelan bumi.
  2. Ojekkoe
    Ojekkoe pernah memiliki 500 mitra pengemudi sebelum akhirnya tidak aktif. Layanan ini pernah menarik perhatian dengan biaya pengantaran yang rendah, hanya Rp 2.500 per hari untuk mengantar penumpang. Namun, kini mereka hanya tinggal kenangan.
  3. Topjek
    TopJek menawarkan tarif murah tanpa promo saat rilis, dengan fitur chat room yang inovatif. Meski terlihat menjanjikan, Topjek akhirnya harus menyerah di tengah persaingan sengit di pasar ojol.
  4. Uber
    Uber, pemain besar asal Amerika, juga pernah meramaikan pasar ojol di Indonesia. Namun, pada tahun 2018, Uber angkat kaki dari Asia Tenggara, menjual seluruh bisnisnya kepada Grab. Sejak itu, mitra pengemudi Uber beralih ke platform Grab atau bahkan Gojek.
  5. LadyJek
    LadyJek menjadi tren dengan menawarkan layanan ojek online khusus untuk wanita dengan pengemudi wanita. Meski memiliki hampir 3.300 pengemudi, LadyJek harus menutup layanannya akibat keterbatasan modal.
  6. Blujek
    Blujek, saingan terbesar Gojek dan Grab dengan warna biru khasnya, juga harus mengakhiri perjalanannya. Meski memiliki armada besar, Blujek tidak mampu bersaing dalam persaingan ketat di pasar ojol.
  7. OjekArgo
    OjekArgo sudah tidak aktif sejak 2017. Keunikan layanan ini adalah pelanggan tidak perlu mendaftarkan diri atau membuat akun, namun, sayangnya, itu tidak cukup untuk membuatnya bertahan di pasar yang terus berubah.

Mengenang perjalanan aplikasi ojol ini memberikan gambaran tentang seberapa cepat dan dinamisnya industri teknologi di Indonesia. Meskipun beberapa telah menghilang dari peredaran, namun kita tidak dapat melupakan kontribusi dan peran mereka dalam membentuk ekosistem ojek online di tanah air.

Share your love

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *