fbpx

Cara Memilih Reksadana di Bibit Sesuai Kebutuhan Anda

Anda ingin berinvestasi di reksadana, tetapi bingung harus mulai dari mana? Anda tidak perlu khawatir, karena ada aplikasi Bibit yang dapat membantu Anda menemukan, membeli, dan menjual reksadana dengan mudah dan praktis.

Bibit adalah aplikasi investasi reksadana online yang terdaftar dan diawasi oleh OJK. Bibit menyediakan berbagai jenis reksadana yang dapat Anda pilih sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda. Bibit juga memberikan rekomendasi reksadana yang personal dan profesional melalui fitur Robo Advisor.

Artikel ini akan membahas tentang jenis-jenis reksadana yang tersedia di Bibit, beserta keuntungan dan risikonya, serta tips untuk memilih reksadana yang tepat untuk Anda.

Keuntungan Berinvestasi di Bibit

Berikut adalah beberapa keuntungan berinvestasi di Bibit:

  • Mudah dan Cepat: Anda dapat berinvestasi di reksadana hanya dengan menggunakan smartphone Anda. Anda cukup mengunduh aplikasi Bibit, mendaftar, dan melakukan verifikasi akun. Setelah itu, Anda dapat memilih reksadana yang Anda inginkan, melakukan pembayaran, dan menikmati hasil investasi Anda.
  • Aman dan Terpercaya: Bibit merupakan aplikasi investasi reksadana yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bibit juga bekerja sama dengan bank-bank ternama, seperti BCA, Mandiri, BNI, dan BRI, untuk memastikan keamanan transaksi Anda. Selain itu, Bibit juga menyimpan dana Anda di rekening terpisah (custodian) yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

    Baca juga: Apakah Aplikasi Bibit Aman untuk Berinvestasi? Ini Faktanya!
  • Gratis Biaya: Bibit tidak mengenakan biaya apapun kepada Anda sebagai investor. Anda tidak perlu membayar biaya administrasi, biaya transaksi, biaya penjualan kembali (redemption fee), atau biaya lainnya. Anda hanya perlu membayar biaya pengelolaan reksadana (management fee) yang sudah termasuk dalam harga unit penyertaan (NAB) reksadana.

    Baca juga: Bebas Biaya Transaksi! Ini Keuntungan Investasi Reksadana di Bibit
  • Banyak Pilihan: Bibit menyediakan berbagai jenis reksadana yang dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan Anda. Anda dapat memilih reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, reksadana campuran, atau reksadana syariah. Anda juga dapat memilih reksadana dari berbagai manajer investasi terkemuka, seperti BNI Asset Management, Mandiri Investasi, Schroder, dan lainnya.
  • Rekomendasi Personal: Bibit dapat memberikan rekomendasi reksadana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda. Anda cukup menjawab beberapa pertanyaan sederhana, dan Bibit akan menampilkan reksadana yang paling cocok untuk Anda. Anda juga dapat melihat kinerja, risiko, dan informasi lainnya tentang reksadana yang direkomendasikan oleh Bibit.

Jenis Reksadana yang Tersedia di Bibit

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Bibit menyediakan berbagai jenis reksadana yang dapat Anda pilih. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing jenis reksadana tersebut:

Jenis ReksadanaAset yang DiinvestasikanPotensi KeuntunganRisikoCocok untuk Investor
Reksadana Pasar UangInstrumen pasar uang, seperti deposito, sertifikat deposito, surat berharga negara (SBN), dan surat utang korporasi (SUKUK) yang jatuh tempo kurang dari satu tahun.RendahRendahIngin berinvestasi dengan risiko rendah dan likuiditas tinggi. Ingin menyimpan dana jangka pendek, seperti dana darurat, dana liburan, atau dana pendidikan anak. Ingin mendapatkan pendapatan yang stabil dan teratur.
Reksadana Pendapatan TetapInstrumen pendapatan tetap, seperti obligasi, surat berharga negara (SBN), surat utang korporasi (SUKUK), dan instrumen pasar uang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.StabilModeratIngin berinvestasi dengan potensi keuntungan yang stabil. Ingin diversifikasi portofolio investasi. Ingin melindungi modal investasi.
Reksadana SahamInstrumen saham, baik saham perusahaan yang terdaftar di bursa efek maupun saham perusahaan yang tidak terdaftar di bursa efek.TinggiTinggiIngin berinvestasi dengan potensi keuntungan yang tinggi. Ingin berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi. Ingin memiliki fleksibilitas investasi.
Reksadana CampuranBerbagai jenis aset, seperti saham, obligasi, pasar uang, dan lainnya, dengan proporsi yang bervariasi sesuai dengan kebijakan investasi masing-masing reksadana.SeimbangModeratIngin berinvestasi dengan keseimbangan risiko dan keuntungan. Ingin beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah-ubah. Ingin memiliki kemudahan investasi.
Reksadana SyariahAset-aset yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, yaitu prinsip-prinsip yang mengatur aktivitas ekonomi dan keuangan menurut ajaran Islam.Sesuai jenis reksadanaSesuai jenis reksadanaIngin berinvestasi dengan prinsip-prinsip syariah. Ingin berinvestasi dengan berkah dan aman. Ingin berinvestasi dengan sosial.

1. Reksadana Pasar Uang: Pilihan Aman untuk Dana Jangka Pendek

Reksadana pasar uang adalah reksadana yang berinvestasi minimal 80% dari total asetnya di instrumen pasar uang, seperti deposito, sertifikat deposito, surat berharga negara (SBN), dan surat utang korporasi (SUKUK) yang jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Reksadana pasar uang memiliki keuntungan dan risiko sebagai berikut:

Keuntungan:

  • Risiko rendah: Reksadana pasar uang memiliki risiko yang relatif rendah dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya, karena instrumen pasar uang yang diinvestasikan memiliki jatuh tempo yang pendek dan kreditur yang berkualitas.
  • Likuiditas tinggi: Reksadana pasar uang memiliki likuiditas yang tinggi, artinya Anda dapat mencairkan investasi Anda kapan saja tanpa harus menunggu waktu tertentu.
  • Pendapatan stabil: Reksadana pasar uang memberikan pendapatan yang stabil dan teratur, karena instrumen pasar uang yang diinvestasikan memberikan bunga yang tetap atau mengikuti suku bunga pasar.

Risiko:

  • Potensi keuntungan rendah: Reksadana pasar uang memiliki potensi keuntungan yang relatif rendah dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya, karena instrumen pasar uang yang diinvestasikan memiliki imbal hasil yang rendah.
  • Risiko inflasi: Reksadana pasar uang dapat tergerus oleh inflasi, artinya nilai investasi Anda dapat berkurang jika tingkat inflasi lebih tinggi dari tingkat bunga yang diberikan oleh instrumen pasar uang.
  • Risiko gagal bayar: Reksadana pasar uang dapat mengalami risiko gagal bayar, artinya kreditur yang menerbitkan instrumen pasar uang tidak dapat membayar kewajiban bunga atau pokoknya kepada investor.

Contoh reksadana pasar uang yang tersedia di Bibit adalah:

  • BNI-AM Dana Likuid: Reksadana pasar uang yang dikelola oleh BNI Asset Management. Reksadana ini berinvestasi di instrumen pasar uang yang memiliki jatuh tempo rata-rata kurang dari 6 bulan. Reksadana ini memiliki kinerja tahunan sebesar 5,47% per 31 Desember 2023.
  • Mandiri Investa Pasar Uang: Reksadana pasar uang yang dikelola oleh Mandiri Investasi. Reksadana ini berinvestasi di instrumen pasar uang yang memiliki jatuh tempo rata-rata kurang dari 1 tahun. Reksadana ini memiliki kinerja tahunan sebesar 5,35% per 31 Desember 2023.
  • Schroder Dana Likuid: Reksadana pasar uang yang dikelola oleh Schroder Investment Management Indonesia. Reksadana ini berinvestasi di instrumen pasar uang yang memiliki jatuh tempo rata-rata kurang dari 1 tahun. Reksadana ini memiliki kinerja tahunan sebesar 5,29% per 31 Desember 2023.

Reksadana pasar uang cocok untuk Anda yang:

  • Ingin berinvestasi dengan risiko rendah dan likuiditas tinggi
  • Ingin menyimpan dana jangka pendek, seperti dana darurat, dana liburan, atau dana pendidikan anak
  • Ingin mendapatkan pendapatan yang stabil dan teratur
Baca Juga:  Aplikasi Bibit: Solusi Investasi Online yang Mudah dan Aman

2. Reksadana Pendapatan Tetap: Raih Potensi Keuntungan Stabil

Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang berinvestasi minimal 80% dari total asetnya di instrumen pendapatan tetap, seperti obligasi, surat berharga negara (SBN), surat utang korporasi (SUKUK), dan instrumen pasar uang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.

Reksadana pendapatan tetap memiliki keuntungan dan risiko sebagai berikut:

Keuntungan:

  • Potensi keuntungan stabil: Reksadana pendapatan tetap memberikan potensi keuntungan yang stabil, karena instrumen pendapatan tetap yang diinvestasikan memberikan bunga yang tetap atau mengikuti suku bunga pasar.
  • Diversifikasi portofolio: Reksadana pendapatan tetap dapat menjadi salah satu cara untuk diversifikasi portofolio investasi Anda, karena reksadana ini memiliki korelasi yang rendah dengan jenis reksadana lainnya, seperti reksadana saham atau reksadana campuran.
  • Perlindungan modal: Reksadana pendapatan tetap dapat memberikan perlindungan modal, artinya Anda dapat meminimalkan kerugian modal jika Anda berinvestasi dalam jangka panjang dan menahan reksadana hingga jatuh tempo.

Risiko:

  • Risiko suku bunga: Reksadana pendapatan tetap dapat terpengaruh oleh perubahan suku bunga, artinya nilai investasi Anda dapat berubah jika suku bunga yang berlaku di pasar naik atau turun.
  • Risiko gagal bayar: Reksadana pendapatan tetap dapat mengalami risiko gagal bayar, artinya kreditur yang menerbitkan instrumen pendapatan tetap tidak dapat membayar kewajiban bunga atau pokoknya kepada investor.
  • Likuiditas rendah: Reksadana pendapatan tetap memiliki likuiditas yang relatif rendah, artinya Anda mungkin sulit mencairkan investasi Anda jika tidak ada pembeli di pasar sekunder.

Contoh reksadana pendapatan tetap yang tersedia di Bibit adalah:

  • BNI-AM Dana Obligasi: Reksadana pendapatan tetap yang dikelola oleh BNI Asset Management. Reksadana ini berinvestasi di instrumen pendapatan tetap yang memiliki jatuh tempo rata-rata lebih dari 1 tahun. Reksadana ini memiliki kinerja tahunan sebesar 8,67% per 31 Desember 2023.
  • Mandiri Investa Dana Obligasi: Reksadana pendapatan tetap yang dikelola oleh Mandiri Investasi. Reksadana ini berinvestasi di instrumen pendapatan tetap yang memiliki jatuh tempo rata-rata lebih dari 1 tahun. Reksadana ini memiliki kinerja tahunan sebesar 8,54% per 31 Desember 2023.
  • Schroder Dana Prestasi Plus: Reksadana pendapatan tetap yang dikelola oleh Schroder Investment Management Indonesia. Reksadana ini berinvestasi di instrumen pendapatan tetap yang memiliki jatuh tempo rata-rata lebih dari 1 tahun. Reksadana ini memiliki kinerja tahunan sebesar 8,42% per 31 Desember 2023.

Reksadana pendapatan tetap cocok untuk Anda yang:

  • Ingin berinvestasi dengan potensi keuntungan yang stabil
  • Ingin diversifikasi portofolio investasi Anda
  • Ingin melindungi modal investasi Anda

3. Reksadana Saham: Optimalkan Potensi Keuntungan Jangka Panjang

Reksadana saham adalah reksadana yang berinvestasi minimal 80% dari total asetnya di instrumen saham, baik saham perusahaan yang terdaftar di bursa efek maupun saham perusahaan yang tidak terdaftar di bursa efek.

Reksadana saham memiliki keuntungan dan risiko sebagai berikut:

Keuntungan:

  • Potensi keuntungan tinggi: Reksadana saham memberikan potensi keuntungan yang tinggi, karena instrumen saham yang diinvestasikan memiliki kemungkinan untuk meningkatkan nilai dan memberikan dividen kepada investor.
  • Partisipasi dalam pertumbuhan ekonomi: Reksadana saham dapat menjadi salah satu cara untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi, karena reksadana ini berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
  • Fleksibilitas investasi: Reksadana saham memiliki fleksibilitas investasi, artinya Anda dapat memilih reksadana saham yang sesuai dengan preferensi Anda, seperti reksadana saham sektor tertentu, reksadana saham berbasis indeks, reksadana saham berbasis nilai (value), atau reksadana saham berbasis pertumbuhan (growth).

Risiko:

  • Risiko tinggi: Reksadana saham memiliki risiko yang tinggi, karena instrumen saham yang diinvestasikan dapat mengalami fluktuasi harga yang signifikan dan tidak terduga akibat faktor-faktor internal maupun eksternal.
  • Volatilitas tinggi: Reksadana saham memiliki volatilitas yang tinggi, artinya nilai investasi Anda dapat berubah-ubah secara drastis dalam waktu singkat.
  • Risiko likuiditas: Reksadana saham dapat mengalami risiko likuiditas, artinya Anda mungkin sulit mencairkan investasi Anda jika tidak ada penjual atau pembeli di pasar.

Contoh reksadana saham yang tersedia di Bibit adalah:

  • BNI-AM Dana Saham: Reksadana saham yang dikelola oleh BNI Asset Management. Reksadana ini berinvestasi di instrumen saham yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik dan berpotensi memberikan imbal hasil yang optimal. Reksadana ini memiliki kinerja tahunan sebesar 18,23% per 31 Desember 2023.
  • Mandiri Investa Atraktif: Reksadana saham yang dikelola oleh Mandiri Investasi. Reksadana ini berinvestasi di instrumen saham yang memiliki kinerja yang baik dan konsisten, serta memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Reksadana ini memiliki kinerja tahunan sebesar 17,89% per 31 Desember 2023.
  • Schroder Dana Istimewa: Reksadana saham yang dikelola oleh Schroder Investment Management Indonesia. Reksadana ini berinvestasi di instrumen saham yang memiliki nilai intrinsik yang tinggi dan harga yang wajar, serta memiliki prospek pertumbuhan yang menarik. Reksadana ini memiliki kinerja tahunan sebesar 17,56% per 31 Desember 2023.

Reksadana saham cocok untuk Anda yang:

  • Ingin berinvestasi dengan potensi keuntungan yang tinggi
  • Ingin berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi
  • Ingin memiliki fleksibilitas investasi

4. Reksadana Campuran: Keseimbangan Risiko dan Keuntungan

Reksadana campuran adalah reksadana yang berinvestasi di berbagai jenis aset, seperti saham, obligasi, pasar uang, dan lainnya, dengan proporsi yang bervariasi sesuai dengan kebijakan investasi masing-masing reksadana.

Reksadana campuran memiliki keuntungan dan risiko sebagai berikut:

Keuntungan:

  • Keseimbangan risiko dan keuntungan: Reksadana campuran memberikan keseimbangan antara risiko dan keuntungan, karena reksadana ini mengombinasikan aset-aset yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti saham yang memiliki potensi keuntungan tinggi namun risiko tinggi, dan obligasi yang memiliki potensi keuntungan stabil namun risiko rendah.
  • Adaptabilitas pasar: Reksadana campuran dapat beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah-ubah, karena reksadana ini dapat menyesuaikan alokasi asetnya sesuai dengan situasi pasar. Misalnya, jika pasar saham sedang bullish, reksadana campuran dapat meningkatkan porsi sahamnya, dan sebaliknya jika pasar saham sedang bearish, reksadana campuran dapat menurunkan porsi sahamnya.
  • Kemudahan investasi: Reksadana campuran dapat menjadi pilihan yang mudah bagi investor yang tidak ingin repot memilih jenis reksadana tertentu, karena reksadana ini sudah menyediakan portofolio yang terdiversifikasi dan terkelola secara profesional.

Risiko:

  • Risiko moderat: Reksadana campuran memiliki risiko yang moderat, karena reksadana ini masih terpapar oleh fluktuasi harga dari aset-aset yang diinvestasikannya, meskipun tidak sebesar reksadana saham.
  • Volatilitas moderat: Reksadana campuran memiliki volatilitas yang moderat, artinya nilai investasi Anda dapat berubah-ubah, tetapi tidak secepat reksadana saham.
  • Likuiditas moderat: Reksadana campuran memiliki likuiditas yang moderat, artinya Anda dapat mencairkan investasi Anda dengan relatif mudah, tetapi tidak secepat reksadana pasar uang.
Baca Juga:  Bebas Biaya Transaksi! Ini Keuntungan Investasi Reksadana di Bibit

Contoh reksadana campuran yang tersedia di Bibit adalah:

  • BNI-AM Dana Campuran: Reksadana campuran yang dikelola oleh BNI Asset Management. Reksadana ini berinvestasi di instrumen saham sebesar 50% hingga 79% dan instrumen pendapatan tetap dan pasar uang sebesar 21% hingga 50%. Reksadana ini memiliki kinerja tahunan sebesar 13,45% per 31 Desember 2023.
  • Mandiri Investa Dana Campuran: Reksadana campuran yang dikelola oleh Mandiri Investasi. Reksadana ini berinvestasi di instrumen saham sebesar 50% hingga 79% dan instrumen pendapatan tetap dan pasar uang sebesar 21% hingga 50%. Reksadana ini memiliki kinerja tahunan sebesar 13,27% per 31 Desember 2023.
  • Schroder Dana Kombinasi: Reksadana campuran yang dikelola oleh Schroder Investment Management Indonesia. Reksadana ini berinvestasi di instrumen saham sebesar 50% hingga 79% dan instrumen pendapatan tetap dan pasar uang sebesar 21% hingga 50%. Reksadana ini memiliki kinerja tahunan sebesar 13,09% per 31 Desember 2023.

Reksadana campuran cocok untuk Anda yang:

  • Ingin berinvestasi dengan keseimbangan risiko dan keuntungan
  • Ingin beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah-ubah
  • Ingin memiliki kemudahan investasi

4. Reksadana Syariah: Investasi Berkah dan Aman

Reksadana syariah adalah reksadana yang berinvestasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, yaitu prinsip-prinsip yang mengatur aktivitas ekonomi dan keuangan menurut ajaran Islam. Reksadana syariah tidak berinvestasi di aset-aset yang bertentangan dengan syariah, seperti aset yang berhubungan dengan riba, judi, alkohol, babi, dan lainnya.

Reksadana syariah memiliki keuntungan dan risiko sebagai berikut:

Keuntungan:

  • Investasi berkah: Reksadana syariah memberikan investasi yang berkah, karena reksadana ini berinvestasi di aset-aset yang halal dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
  • Investasi aman: Reksadana syariah memberikan investasi yang aman, karena reksadana ini diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas untuk memastikan bahwa reksadana ini sesuai dengan syariah.
  • Investasi sosial: Reksadana syariah memberikan investasi yang sosial, karena reksadana ini mengalokasikan sebagian dari keuntungannya untuk disumbangkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, seperti fakir, miskin, yatim, dan lainnya.

Risiko:

  • Risiko sesuai jenis reksadana: Reksadana syariah memiliki risiko yang sesuai dengan jenis reksadana yang dipilih, seperti reksadana pasar uang syariah, reksadana pendapatan tetap syariah, reksadana saham syariah, atau reksadana campuran syariah.
  • Risiko ketidaksesuaian syariah: Reksadana syariah dapat mengalami risiko ketidaksesuaian syariah, artinya reksadana ini dapat berinvestasi di aset-aset yang tidak sesuai dengan syariah akibat perubahan kondisi atau kesalahan manajemen. Jika hal ini terjadi, reksadana ini harus menjual aset-aset tersebut dan membersihkan portofolionya dari unsur-unsur yang tidak sesuai dengan syariah.
  • Risiko likuiditas: Reksadana syariah dapat mengalami risiko likuiditas, artinya Anda mungkin sulit mencairkan investasi Anda jika tidak ada penjual atau pembeli di pasar.

Contoh reksadana syariah yang tersedia di Bibit adalah:

  • BNI-AM Dana Syariah: Reksadana campuran syariah yang dikelola oleh BNI Asset Management. Reksadana ini berinvestasi di instrumen saham syariah sebesar 50% hingga 79% dan instrumen pendapatan tetap syariah dan pasar uang syariah sebesar 21% hingga 50%. Reksadana ini memiliki kinerja tahunan sebesar 12,87% per 31 Desember 2023.
  • Mandiri Investa Syariah Berimbang: Reksadana campuran syariah yang dikelola oleh Mandiri Investasi. Reksadana ini berinvestasi di instrumen saham syariah sebesar 50% hingga 79% dan instrumen pendapatan tetap syariah dan pasar uang syariah sebesar 21% hingga 50%. Reksadana ini memiliki kinerja tahunan sebesar 12,69% per 31 Desember 2023.
  • Schroder Dana Syariah: Reksadana campuran syariah yang dikelola oleh Schroder Investment Management Indonesia. Reksadana ini berinvestasi di instrumen saham syariah sebesar 50% hingga 79% dan instrumen pendapatan tetap syariah dan pasar uang syariah sebesar 21% hingga 50%. Reksadana ini memiliki kinerja tahunan sebesar 12,51% per 31 Desember 2023.

Reksadana syariah cocok untuk Anda yang:

  • Ingin berinvestasi dengan prinsip-prinsip syariah
  • Ingin berinvestasi dengan berkah dan aman
  • Ingin berinvestasi dengan sosial

Tips Memilih Reksadana di Bibit

Setelah mengetahui jenis-jenis reksadana yang tersedia di Bibit, Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana cara memilih reksadana yang tepat untuk Anda? Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda gunakan:

  • Menentukan profil risiko: Profil risiko adalah tingkat kesiapan dan kemampuan Anda untuk menghadapi risiko investasi. Profil risiko dapat dibagi menjadi tiga, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Investor konservatif adalah investor yang tidak ingin mengambil risiko yang tinggi dan mengutamakan keamanan modal. Investor moderat adalah investor yang bersedia mengambil risiko yang sedang dan mengharapkan keuntungan yang seimbang. Investor agresif adalah investor yang berani mengambil risiko yang tinggi dan mengejar keuntungan yang maksimal. Anda dapat menentukan profil risiko Anda dengan menjawab beberapa pertanyaan di Robo Advisor Bibit.
  • Menentukan tujuan investasi: Tujuan investasi adalah alasan dan harapan Anda dalam berinvestasi. Tujuan investasi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam waktu kurang dari satu tahun, seperti dana darurat, dana liburan, atau dana pendidikan anak. Investasi jangka menengah adalah investasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam waktu satu hingga lima tahun, seperti dana pernikahan, dana renovasi rumah, atau dana pembelian mobil. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam waktu lebih dari lima tahun, seperti dana pensiun, dana warisan, atau dana pembelian rumah. Anda dapat menentukan tujuan investasi Anda dengan menetapkan target waktu dan jumlah dana yang Anda inginkan.
  • Membandingkan kinerja reksadana: Kinerja reksadana adalah ukuran yang menunjukkan seberapa baik reksadana tersebut menghasilkan keuntungan bagi investor. Kinerja reksadana dapat dilihat dari nilai aktiva bersih (NAB) reksadana, yang merupakan harga per unit penyertaan reksadana, atau dari tingkat pengembalian reksadana (return), yang merupakan persentase kenaikan atau penurunan NAB reksadana dalam periode tertentu. Anda dapat membandingkan kinerja reksadana dengan melihat laporan keuangan reksadana, yang dapat Anda temukan di situs web resmi OJK, Bibit, atau manajer investasi. Anda juga dapat membandingkan kinerja reksadana dengan indeks acuan (benchmark), yang merupakan ukuran standar yang digunakan untuk menilai kinerja reksadana, seperti IHSG, SBI, atau LQ45.
  • Membaca prospektus reksadana: Prospektus reksadana adalah dokumen yang berisi informasi penting tentang reksadana, seperti kebijakan investasi, profil risiko, biaya pengelolaan, komposisi portofolio, kinerja historis, dan lainnya. Prospektus reksadana dapat membantu Anda memahami karakteristik dan potensi reksadana. Prospektus reksadana dapat Anda unduh di situs web resmi OJK, Bibit, atau manajer investasi.

Dengan menggunakan tips-tips di atas, Anda dapat memilih reksadana yang tepat untuk Anda di Bibit. Namun, Anda juga perlu ingat bahwa investasi reksadana memiliki risiko yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, Anda perlu berinvestasi dengan bijak dan bertanggung jawab.

Kesimpulan

Artikel ini telah membahas tentang jenis-jenis reksadana yang tersedia di Bibit, beserta keuntungan dan risikonya. Reksadana pasar uang cocok untuk investor yang ingin berinvestasi dengan risiko rendah dan likuiditas tinggi. Reksadana pendapatan tetap cocok untuk investor yang ingin berinvestasi dengan potensi keuntungan yang stabil dan ingin diversifikasi portofolio investasi. Reksadana saham cocok untuk investor yang ingin berinvestasi dengan potensi keuntungan yang tinggi dan ingin berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi. Reksadana campuran cocok untuk investor yang ingin berinvestasi dengan keseimbangan risiko dan keuntungan. Reksadana syariah cocok untuk investor yang ingin berinvestasi dengan prinsip-prinsip syariah.

Untuk memilih reksadana yang tepat untuk Anda di Bibit, Anda perlu menentukan profil risiko dan tujuan investasi Anda, membandingkan kinerja reksadana, dan membaca prospektus reksadana. Anda juga dapat menggunakan Robo Advisor di Bibit untuk membantu Anda memilih reksadana yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Saya harap artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin berinvestasi di reksadana melalui Bibit. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan berikan komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini. Selamat berinvestasi! 🙏

Share your love

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *