fbpx

Bagimana Algoritma Instagram Bekerja? Ini Penjelasan CEO Instagram

Pada 8 Juni 2021, CEO Instagram Adam Mosseri menerbitkan sebuah artikel yang menjelaskan bagaimana Instagram me-ranking sebuah konten di bagian-bagian aplikasi mereka, seperti feed, story, explore dan lainnya.

Mosseri pun sedikit membahas tentang ada tidaknya Instagram Shadowban, termasuk teori-teori yang berkembang di tengah para pengguna.

Berikut poin-poin penting yang disampaikan Mosseri.

Algoritma Instagram

Dalam tulisannya, Mosseri menjelaskan bahwa Instagram menggunakan beberapa algoritma dengan tujuannya masing-masing. Semua proses yang dilakukan bertujuan untuk memberikan pengalaman lebih personal bagi setiap penggunanya.

Setiap bagian aplikasi seperti Feed, Explore, dan Reels punya algoritmanya sendiri, yang disesuaikan berdasarkan cara user menggunakannya.

Cara Instagram Me-ranking Konten Feed dan Story

Dulu, konten di feed Instgaram diurutkan secara kronologikal, postingan terbaru dari orang yang Anda follow akan berada di atas, konten yang lama akan turun ke bawah.

Seiring pertumbuhan user yang terus meningkat, sehingga Instagram tidak mungkin untuk mengurutkan secara kronologikal lagi, karena belum tentu konten yang teratas adalah konten yang ingin kita lihat, akhirnya Instagram mengubah algoritmanya dengan berusaha mengurutkan konten berdasarkan preferensi kita masing-masing.

Mosseri menjelaskan ada beberapa sinyal yang mempengaruhi ranking konten di feed dan story.

  • Informasi tentang konten: Sinyal ini mempertimbangkan seberapa populer konten tersebut, apakah kontennya disukai, termasuk kapan waktu postingnya dan lokasi postingan tersebut.
  • Informasi tentang pembuat konten: Instagram juga mempertimbangkan siapa yang pembuat konten (content creator), apakah banyak orang yang berinteraksi dengan pembuat konten tersebut dalam seminggu terakhir atau tidak.
  • Aktivitas pengguna: Sinyal ini membantu Instagram untuk memahami apa yang Anda minati, termasuk berapa banyak postingan yang Anda sukai.
  • Riwayat interaksi: Untuk menampilkan konten yang tepat untuk Anda, Instagram akan melihat bagaimana Anda berinteraksi dengan sebuah konten. Kalau Anda sering berkomentar di salah satu konten, kemungkinan besar Instagram akan merekomendasikan konten sejenis untuk tampil di feed Anda, karena Instagram menggangap Anda suka tipe konten seperti itu.

Dari sinyal-sinyal di atas, Instagram membuat prediksi seberapa besar kemungkinan user akan berinteraksi dengan postingan tersebut.

5 Tipe Interaksi Feed yang Diperhatikan Instagram

Ada 5 tipe interaksi di Feed yang sangat diperhatikan oleh Instagram.

  1. Berapa lama durasi yang Anda habiskan untuk sebuah postingan (duration)
  2. Apakah Anda mengomentari postingan (comment)
  3. Apakah Anda menyukai kontennya (like)
  4. Apakah Anda menyimpan postingan tersebut (saved)
  5. Apakah Anda klik foto profile si pembuat konten (profile visit)
Baca Juga:  8 Cara Membangun Brand Awareness di Instagram

Bayangkan ada 2 postingan, sebut saja POST A dan POST B. Kemudian pada POST A Anda memberikan komentar, like dan saved kontennya, tapi pada POST B Anda hanya memberikan like saja. Ini akan memberi sinyal kepada Instagram bahwa Anda lebih menyukai konten seperti POST A, sehingga kedepannya Instagram akan merekomendasikan konten sejenis.

Cara Instagram Me-ranking Konten Explore

Halaman explore dirancang agar Anda bisa menemukan hal baru di Instagram, karena konten yang ditampilkan di halaman itu mayoritas berasal dari orang yang belum Anda follow/ikuti.

Berbeda dengan feed atau story, konten yang tampil di sana akan berasal dari orang-orang yang sudah Anda follow.

Hampir sama seperti cara ranking konten feed dan story, di halaman explore pun Instagram menggunakan sinyal yang sama, seperti informasi postingan, siapa content creatornya, aktivitas Anda dan riwayat interaksi Anda.

Namun ada perbedaan dari dua cara tersebut.

AlgoritmaSinyalSumber Konten
Feed, Story– Informasi tentang postingan
– Informasi tentang content creator
– Aktivitas pengguna
– Riwayat interksi
Konten yang ranking berasal dari AKUN YANG
SUDAH KITA FOLLOW
Explore– Informasi tentang postingan
– Informasi tentang content creator
– Aktivitas pengguna
– Riwayat interksi
Konten yang ranking berasal dari AKUN YANG BELUM KITA FOLLOW

Instagram menggunakan sinyal yang sama untuk me-ranking sebuah konten baik di feed, story maupun explore, namun Instagram mengambil sumber konten yang berbeda untuk masing-masing bagian tersebut.

Pelajari bagaimana cara agar postingan masuk Instagram explore, sehingga Anda bisa mendapatkan impresi lebih banyak, kalau mereka tertarik dengan konten Anda, pasti mereka akan follow.

Setelah Anda mengetahui faktor apa saja yang jadi bahan pertimbangan Instagram untuk mengurutkan sebuah konten, sekarang saatnya kita belajar bagaimana cara mengoptimasinya.

Cara Optimasi Konten Instagram

Disclaimer! cara optimasi ini bukan berasal dari CEO Instagram Adam Mosseri, namun ini merupakan tips dari kami setelah membaca tulisan beliau. Dan kami berharap tips ini tetap bermanfaat untuk Anda.

Tips berikut ini adalah follow up dari 5 tipe interaksi yang sangat diperhatikan Instagram (durasi, komentar, like, saved, dan profile visit)

Baca Juga:  6 Cara Mendapatkan Customer di Instagram

1. Pilih Tipe Konten yang Tepat

Sebagaimana kita tahu, ada banyak tipe konten yang bisa kita pilih saat posting di Instagram, bisa single image, carrousel, video, dan reels. Cobalah buat konten yang bisa membuat orang stay lebih lama di konten tersebut.

Saran kami, Anda bisa mencoba tipe konten carrousel, atau video. Agar orang lain stay lebih lama di konten Anda.

2. Ajak Orang Berkomentar

Tips kedua, buatlah konten yang memancing orang berkomentar.

Karena saat orang-orang berkomentar di postingan Anda, maka Instagram akan menganggap konten Anda sangat relevan dengan orang-orang tersebut, alhasil kalau Anda posting konten lagi, Instagram akan me-ranking konten Anda di feed mereka.

Saran kami, sematkan call to action agar orang mau berkomentar, seperti “bagaimana pendapatmu? tulis di kolom komentar”, atau call to action sejenis.

3. Buat Konten yang Likeable (mudah disukai)

Selanjutnya buatlah konten yang mudah disukai oleh orang lain.

Makin banyak orang yang like konten Anda, maka Instagram akan merekomendasikan konten Anda lagi ke mereka yang sebelumnya pernah nge-like. Karena Instagam akan menganggap konten Anda relavan dengan mereka.

Saran kami, posting konten-konten yang berisi inspirasi, motivasi, atau sesekali boleh diselingi dengan konten komedi.

4. Buat Konten yang Save-able (bisa disimpan)

Keempat, buatlah konten yang sekiranya bisa disimpan oleh orang lain untuk dibaca lagi nanti.

Saran kami, pahami dulu apa yang menjadi pain point audiens Anda, setelah itu buatlah konten yang bisa mengatasi pain point mereka.

Contoh, kalau Anda jualan kosmetik di Instagram, kira-kira apa masalah terbesar mereka? Anggap saja pain point mereka adalah muka kusam, maka Anda bisa buat konten yang berisi tutorial/tips cara menghilangkan kusam di muka, konten seperti ini sangat save-able, orang-orang akan klik tombol save karena mereka merasa butuh dengan konten tersebut.

5. Bikin Kepo Audiens Anda

Kalau konten Anda bagus, biasanya orang akan mulai kepo dengan konten Anda yang lain, alhasil mereka akan mengunjungi profile Anda untuk melihat konten-konten lainnya.

Ini adalah sinyal yang baik untuk Instagram, karena kalau sampai orang mau melihat profile Anda, itu artinya mereka tertarik dengan apa yang Anda posting.

Besok-besok, konten Anda akan nangkring di posisi atas feed mereka.

Itulah beberapa tips yang mungkin bisa Anda coba untuk mengoptimasi akun Instagram Anda. Semoga usaha Anda bisa bertumbuh dengan bantuan digital salah satunya Instagram.

Share your love

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *